Kepada Yth Komnas HAM dan DPR RI Kami Mendukung RKUHP tentang Larangan dan Pidana Pelaku LGBT, Perkosaan dan Perzinaan/Kumpul Kebo di Indonesia


Tamu

#25551

2016-02-11 00:46

mantap min mantap


Tamu

#25552

2016-02-11 00:47

Katakan tidak untuk LGBT

Tamu

#25553

2016-02-11 00:47

Karena lGBT bukan Hak asasi, tp penyakit kejiwaan yg hrs disembuhkan, merusak moral dan aqidah

Tamu

#25554

2016-02-11 00:47

Lesbi dan Gay adalah penyakit yang merusak generasi bangsa. Kami menolak segala bentuk kegiatan dan aktifitas mereka. Demi Ridho Allah dan masa depan generasi bangsa.

Tamu

#25555

2016-02-11 00:47

Bersama Allah kita memerangi LGBT, semoga LGBT oleh Allah diberikan hidayah agar bertaubat dan kembali ke fitrahnya, Allahumma aamiin..

Tamu

#25556

2016-02-11 00:47

Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan. Apalagi makhluknya yg paling sempurna

Tamu

#25557

2016-02-11 00:47

Kaum LGBTmerupakan penyimpangan seksual oleh krn itu seharusnya pemerintah memberikan pemahaman ttg pendidikan sex sejak dini yg baik serta melakukan pendampingan thd kaum LGBT bhw tindakan mereka tidak sehat dan tidak baik shg mereka bs menjadi kaum hetero kembali melalui pendampingan psikologis tsb

Tamu

#25558

2016-02-11 00:47

LGBT sangat2 bertentangan dengan Al Quran

Tamu

#25559

2016-02-11 00:47

Jangan kita di ajab karna diam

Tamu

#25560

2016-02-11 00:48

Ikut mendukung sesuatu yang benar. Karena LGBT tidak sesuai dengan lahiriahnya.

Tamu

#25561

2016-02-11 00:48

mau dibalik bumi indonesia seperti Sodom, pompeii


Tamu

#25562

2016-02-11 00:48

LGBT bertentangan dengan Islam

Tamu

#25563

2016-02-11 00:48

Melestarikan LGBT sama dengan mempercepat turunnya laknat dari Allah SWT, BINATANG pun tak mau dengan yg SEJENIS, dan tak satupun LGBT yg TERLAHIR ke dunia ini dr percampuran BENIH SEJENIS !!!

Tamu

#25564

2016-02-11 00:48

Untuk apa mendustakan nikmat Allah yang sebenarnya

Tamu

#25565

2016-02-11 00:48

Naudzubillahimindzalik. Kalau sampai di Indonesia LGBT dilegalkan, takut kalau Allah murka seperti kaum Nabi Luth A.S

Tamu

#25566

2016-02-11 00:48

Agama dan hukum di negara kita jelas menolak adanya pernikahan sejenis dimana tidak ada legitimasi adanya undang2 yang mengatur pernikahan sejenis, agama manapun jelas mengharamkan pernikahan sejenis.jelas kami tolak perbuatan LGBT

Tamu

#25567

2016-02-11 00:48

Dari lapak sebelah.

Gonore, Sodomi dan LGBT
Oleh: Agnes Tri Harjaningrum

“Apa keluhan anaknya bu?”

“Kencingnya bernanah Dokter, sudah dua minggu.” Jawab si ibu.

Haa? Aku sedikit terhenyak. Anak laki-laki 12 tahun, kencing bernanah? Sungguh tidak lazim, pasti ada sesuatu.

Sore tadi datang seorang anak laki-laki Manggarai ke tempat praktek di rumah dinas yang kutempati di Ruteng ini.

JD nama anak itu.

Anak kecil kelas 6 SD, berkulit coklat, rambut gelombang dengan wajah keras khas Manggarai,

Ia diantar ibunya dan seorang wanita seperti tantenya. Kekepoanku langsung muncul, mengingat pasien-pasien kencing bernanah umumnya hanya sering terjadi pada pasien dewasa akibat sering ‘jajan perempuan’ sembarangan sehingga terkena penyakit kelamin yang bernama Gonore. Pikiranku langsung teringat bacaan sebuah artikel di medsos tentang remaja-remaja yang gemar ‘main’ dengan PSK karena tinggal di daerah PSK, apa anak ini salah satunya? Ah tapi ini kan Flores. Tak mungkin lah. Aku semakin penasaran.

“Maaf ya bu, ada kejadian apa sebelumnya sehingga kencingnya keluar nanah?”

“Begini Dokter,” tiba-tiba perempuan yang kupikir tante anak itu, menyela. “Anak ini memang habis di sodomi, oleh bencong.”

Astaghfirullah! Aku kembali terkesiap. Perempuan itu rupanya diutus polisi sebagai pendamping.

“Berapa kali? Kapan dan bagaimana kejadiannnya?” Tanyaku ingin tahu.

“Tiga kali bu Dok,”Anak itu menyahut tanpa takut. “Waktu itu dekat Natal, bulan Desember,” sahutnya lagi, datar.

“Kami tinggal di Borong (2 jam dari Ruteng). Rumah kami di pasar, sore-sore saya suruh anak saya beli gorengan,” ibunya melanjutkan.” Katanya sehabis membeli gorengan, tiba-tiba dia ditarik oleh si Bencong dibawa ke tempat kosnya. Lalu ia dipaksa.” Mata ibunya mulai berkaca-kaca.

Hmmh…Kutarik napas panjang, membayangkan derita hati sang ibu. Tapi kalau si anak di sodomi saja, kenapa dia bisa kena Gonore di alat kelaminnya? Kekepoanku berlanjut.

“Maaf ya JD, saya tanya lagi, jadi si Bencong memasukan alat kelaminnya ke lubang anusmu? Apa juga disuruhnya kamu melakukan yang sebaliknya kepada dia?”

“Iya bu Dok,” Angguknya.

Agrh! Sesak rasanya melihat anggukan kepalanya. Tak tega rasanya membayangkan masa depan anak lelaki ini, bagaimana kalau dia balas dendam di kemudian hari?

Phf..Seketika bayangan anak laki-lakiku berkelebat. Tuhan, lindungi anak-anakku.

Kadang, sulit memang untuk tidak baper (bawa perasaan) ketika menghadapi kasus-kasus semacam ini ketika teringat anak sendiri.

“Bu, saya kuatir korbannya bukan cuma JD, apakah polisi sudah mencari tahu korban lainnya?”

“Kami tidak tahu bu Dok.”

“Dan Bu, anak ibu juga perlu di periksa HIV, bagaimana kalau pelakunya ternyata HIV, jadi perlu periksa ya Bu?” Si ibu Cuma mengangguk.

“Lalu Bu, bagaimana keadaaan JD setelah kejadian itu?” Lanjutku

“Menurut gurunya, dia lebih banyak diam di kelas bu Dok. Dia juga ketakutan, tidak berani sendiri, takut ada yang menariknya lagi,” jawab si ibu.

Gonore nya memang bisa sembuh, kencing nanahnya bisa dihilangkan dengan obat.

Tapi bagaimana dengan trauma dan jejak di hati dan pikirannya? Bagaimana jika ada dendam di hatinya sehingga ketika dia besar dia akan mencari korban dan berbuat yang sama? Sementara di daerah ini tidak ada psikolog, mungkin tidak ada pula lembaga yang peduli mengenai kesehatan jiwa anak ini di kemudian hari.

Lalu bagaimana pula kalau ternyata si Bencong itu pengidap HIV? Ah, makin suram saja nasibmu JD kalau mengingat itu.

Jadi ingat sebuah tulisan di medsos mengenai LGBT yang bilang, kalau sudah terinfeksi HIV dan kena AIDS siapa yang mau bertanggungjawab?

Apakah para pembela HAM dan orang-orang yang mendukung LGBT itu mau peduli? Mau memandikan jenazahnya?

Begitu juga dengan kasus ini. Anak-anak tak berdosa, yang kemudian jiwanya tercabik karena dilukai oleh orang dewasa penyuka sesama.

Bagaimana kalau anak ini tertular HIV, dan masa depannya? Ini kota kecil Kawan, jumlahnya mungkin memang tak besar.

Bagaimana dengan kota besar? Tentu, jumlahnya bukan hanya hitungan tangan.

Apakah para pembela HAM dan pendukung LGBT juga mau peduli?

Tadi siang, sebuah tulisan mampir di layar hpku, bunyinya kira-kira begini:

”Segala penyakit/kelainan adalah milik Allah, segala kesulitan datangnya dari Allah, jadi mintalah kesembuhan dan kemudahan dari Allah.

Termasuk LGBT, mintalah kesembuhan dan mohonlah dengan sungguh kepada Allah.” Mungkin memang sulit, dan pasti sulit.

Tapi paling tidak, ketika jalan keluar seperti buntu, dengan tidak ikut membela dan menggembar-gemborkan LGBT, dan mencoba selalu mendekatkan diri pada Tuhan saja, mungkin itu lebih baik dan bisa menjadi jalan agar pertolongan Tuhan datang sehingga diberi kesembuhan.

Karena bukankah hanya Allah saja sebaik- baik penolong?

Doaku bersamamu JD, semoga masa depanmu tidak sekelam tragedimu...

Ruteng, 3 February 2016

Tamu

#25568

2016-02-11 00:48

Karena saya menolak adanya LGBT di Indonesia

Tamu

#25569

2016-02-11 00:49

Agar lgbt tidak berkembang di indonesia karena hal itu menyalahi kodrat dan takdir dari Maha Pencipta Allah swt.apabila kita mendukung gerakan ini maka indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju

Tamu

#25570

2016-02-11 00:49

Memberikan dukungan terhadap penolakan LGBT, adalah hal yang sangat tepat

Tamu

#25571

2016-02-11 00:49

Karena saya anti LGBT. Agama mengharamkan LGBT. Pancasila juga anti LGBT.

Tamu

#25572

2016-02-11 00:49

Selamatkan Generasi calon pemimpin kita dari LGBT. LGBT adalah orang2 yang tidak matang perkembangan dirinya kerana tidak bisa membedakan peran dan fungsi laki2 dan perempuan. Mereka belum mengenal hakikat diri mereka sebagai warga negara yang baik sekaligus hamba Tuhan yang berbakti.
Selamatkan mereka dari kemaksiatan dan
segera rehabilitasi mentalnya!!

Tamu

#25573

2016-02-11 00:49

Hak azazi saya, keluarga dan sahabat untuk mendapat perlindungan dari penularan lgbt. 


Tamu

#25574

2016-02-11 00:49

Silahkan LGBT ada, tapi jangan ganggu kehidupan normal kami dan anak keturunan kami.

Tamu

#25575

2016-02-11 00:49

Tidak sesuia dengan fitrrah manusia