MOSI TIDAK PERCAYA AMANDEMEN UUD 2002

MOSI TIDAK PERCAYA AMANDEMEN UUD 2002

http://www.repelita.com/wp-content/uploads/2016/01/anies-baswedan-krisis-hukum-di-indonesia-sudah-mengkhawatirkan.jpg

Suara Warga :

MOSI TIDAK PERCAYA AMANDEMEN UUD 2002
Demi Keutuhan Kiprah Jatidiri Paripurna Nawa Pusaka Bangsa Indonesia sesuai pada
[ http://www.repelita.com/pusaka-bangsa-indonesia-jatidiri-paripurna/ ] maka ternyata UUD 1945 versi 1999, 2000, 2001, 2002 itu PALSU per a.l. paparan 7 Oktober 2016 oleh Advokat M Taufik Budiman SH seperti dimuat  [ www.jakarta45.wordpress.com ], sehingga Amandemen UUD 2002 itu sebenarnya tidak layak ditoleransi keberlanjutannya.

Tindak Pemalsuan ini jelas telah melibatkan Pelaku Utama Pemalsuan (PUP), Pihak-pihak Turut Pemalsuan (PTP) dan Kaum Pembiaran Kepalsuan (KPK).

 

Rakyat sebagai Turut jadi Obyek Pemalsuan jelas tidak bersedia dituduh telah/sedang/akan turut membiarkan terjadinya kejahatan Pemalsuan UUD 1945 demi keberadaan UUD 1999, 2000, 2001, 2002 termaksud.

Oleh sebab itu peringatan 71 tahun Revolusi jihad 22 Oktober 1945, yang kini didapuk sebagai Hari Santri Nasional adalah tepat jadi tonggak REVOLUSI JATIDIRI KONSTITUSI INDONESIA [http://www.repelita.com/resolusi-jatidiri-konstitusi-indonesia/ ] demi tegaknya Kehormatan Rakyat Republik Indonesia.

Untuk itu, penegasan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap AMANDEMEN UUD 1999, 2000, 2001, 2002 (LNRI 11, 12, 13, 14 / 13 Pebruari 2006) ini perlu segera saja disosialisasikan mengingat Pembukaan UUD 1945 ternyata masih tetap terberkas di LNRI No 75/1959, sehingga berkas ke-4 Amandemen itu jelas terpisah dari Pembukaan UUD 1945. Fakta yuridis ini potensi merongrong keberdayaan Amandemen UUD 2002 sebagai konstitusi yang handal bagi pemenuhan cita amanat Pembukaan UUD 1945.

MOSI TIDAK PERCAYA ini adalah iktikad baik tambahan bagi aksi penguatan Rekomendasi GPA45 17 Oktober 2016 kepada Pimpinan MPRRI yang telah disampaikan melalui Sekretariat Jenderal MPRRI.

Jakarta, 18 Oktober 2016

Generasi Penerus Angkatan 45

1) Pandji R Hadinoto, Ketua DHD45 Jakarta
2) Darmawan, Ketua DHC45 JakSel
3) Letty Ismet D, Ketua DHC45 JakSel
4) Sunartri S Boedjoenagoro, Dewan Paripurna DHC45 JakSel
5) RA Berar Fathia, Presidium MKRRI
6) H Chalid Akbar, Dewan Paripurna DHC45 JakSel
7) Hari Setiawan, Ketua DHC45 JakSel
8) Kemal A Surianegara, Dewan Paripurna DHC45 JakSel
9) Hans Suta Widhya, Presidium MKRRI
10) Wiwik Maskat, Ketua DHC45 JakSel
11) Nanang RI Iskandar, KelBes Pejoang45
12) Raden Hazairin, Sekretaris Umum DHD45  Jakarta
13) Madiri T Sianipar, Fungsionaris DHD45 Jakarta
14) Ivan Ardiansyah, Fungsionaris DHD45 Jakarta
15) H Markoni Koto, Fungsionaris DHD45 Jakarta
16) Amril Sabara, Fungsionaris DHD45 Jakarta
17) Liberty Simbolon, Fungsionaris DHC45 JakSel

Publikator :

Presidium BPUPKI

Pandji R Hadinoto
Ka DHD45 Jakarta
Ka Majelis Kehormatan Rakyat
Republik Indonesia
Editor www.jakarta45.wordpress.com

https://jakarta45.files.wordpress.com/2016/10/poster-gpa45.jpg?w=655


DR Ir Pandji R Hadinoto MH    Hubungi penulis petisi