TOLAK TAMBANG MARMER di Kec Buntu Batu Enrekang Sulawesi Selatan


Tamu

#1

2016-08-03 23:54

Bismillah...
menolak bukan berarti hal yang ingin dilakukan oleh pihak penambang salah, namun lebih kepada menjaga amanah Allah Jalla Jalalahu kepada bumi dan langit massenrempulu yang harus dijaga keberlansungannya...
Tabe...

Salama'ki tapada Salama'
Kurru Sumanga'

Tamu

#2

2016-08-04 01:04

Ada sebuah adagium yg mnyatakan "Jika kamu ingin mnghancurkan identitas sbuah bangsa mka hancurkanlah sejarah dn budayanya"... angkuh industrialisasi akan mngubah tatanan budaya msyarakat kt lewat arus modernisme yg kebablasan,,, Situs sejarah yg disakralkan seolah tak bernilai dihadapan sendok raksasa yg merusak... gunung batu trsebut adlh kerangka yg menopang buntu batu,, pengrusakan trhadapnya adlh kejahatan.... raja" buntu batu akan melaknat dn mengaum dari dlam kubur inda" pesakkanni to kada aluk sibawa kada tongan, napenjurukki buku cokkongna, nalesei buku bambanna, poka botto ulunna, nacucui rarana... tabe

Tamu

#3

2016-08-04 15:09

adfa adsf dfasdf afdewr
aaaddf

#4 adfadf

2016-08-04 15:11

dfdfadsfsdfad madduha mhausdhfdlfjldkjf madslkfadsj mdlfkjadsfld aljfdslkjfdmd mdslajkf m testesdkf ljtelskjr lore m ipsum dolor sit amet

pemerhati sejarah dan lingkungan

#5 #savebumipertiwi

2016-08-20 14:16

Menurut sejarah, pada mulanya Kabupaten Enrekang (abad ke 14) merupakan suatu kerajaan besar yang bernama Malepong Bulan, kemudian kerajaan ini bersifat Manurung dengan sebuah federasi yang menggabungkan 7 kawasan/kerajaan yang lebih dikenal dengan federasi ”Pitu Massenrempulu”, antara lain: Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri). Kerajaan ini merupakan gabungan dari Buntu Batu, Malua, Alla’. Buntu Batu dipimpin oleh Arung/Puang Buntu Batu, Malua oleh Arung/Puang Malua, Alla’ oleh Arung Alla’.

Kemudian Raja Kapataha Malindring (Puang Pasalin, 1780 – 1800) sebagai Arung Duri membagi 3 daerah kepada anak-anaknya yaitu :

* Buntu Batu,

* Malua, dan

* Alla.

Bukti sejarah ini salah satunya terdapat di desa lunjen,seluruh anak cucu dan seluruh bangsa Indonesia akan kehilangan sebuah sejarah apabila bukti sejarah ini hilang dan takkan akan dpt diganti apabila sdh hilang. aktifitas tambang marmer yg muncul di desa lunjen akan mengakibatkan hal itu terjadi,mengakibatkan pengrusakan bumi pertiwi,pencemaran lingkungan sampai akhirnya masyarakat jadi rugi selama-lamanya hanya karena sebuah kekuasaan dan setumpuk rupiah dari perusahaan tambang masyarakat jadi korban.

Semoga aktifitas tambang dpt dihentikan demi kebaikan kita bersama #savebumipertiwi


Tamu

#6

2016-08-21 09:16

Lanjudka.

Tamu

#7

2016-08-22 02:37

#Save Buntu Batu, tanpa syarat apapun

Tamu

#8

2016-08-22 04:36

Lawan tambang marmer

Tamu

#9

2016-08-22 15:56

Save for Buntu Batu

Tamu

#10 Re: #savebumipertiwi

2018-12-13 01:01

Ilham has sulekolong

#11 Re: #savebumipertiwi

2018-12-13 01:11

#5: pemerhati sejarah dan lingkungan - #savebumipertiwi 

  • Masi ada yg belum jelas di sini,,, ,,,kerajaan di duri awal nya cuma satu,,,yakni kerajaan ulunna duri/ kerajaan duri,,,yak ni berada di desa parombean,,,mau tau terjadinya batu piak,,,karna di situlah awalnya pemekaran kerajaan duri,,,karna msg2 meminta pemekaran dari kerajaan duri yakni buntu batu,malua,dan alla,,jadi sala kalau kita blg kerajan di duri cuman tiga ,,tetapi empat dng kerajaan yg plg tua yaitu kerajaan ulunna duri,,,yg di pimpin oleh sule kollong/puang tua,,,di mana raja terakhir di beri nama sulekollong sampo/ puang tua sampo.maka semenjak pemekaran itu maka jadi lah kerajaan ulunna duri tallu batu papan,,,