Dukung Garuda Nasionalis menegakan kebenaran

BeautyPlus_20180216110056_save.jpg

Pada hari rabu siang tadi JNE didatangi oleh seorang Konsumen yang merasa kesal karena dokumen penting miliknya telah tercecer hilang dilakukan oleh JNE Express Sentul City.

 

Kejadian tersebut bermula dari sekitar 1 Bulan lalu, dimana Effendy Suwandi konsumen yang mengirimkan Dokumen penting tersebut merasa janggal sebab kerabatnya yang berada di Semarang tidak kunjung menerima paket tersebut.

 

Pria yang akrab di panggil Fendi tersebut lantas menanyakan hal tersebut kepada Pihak JNE, dan pihak JNE membohonginya dengan mengatakan bahwa alamat penerima tidak dapat ditemukan, ketika dijelaskan kembali, dokumen pun tidak kunjung sampai, hingga untuk kedua kalinya Fendi kembali menanyakan kepada staf JNE, dan staf JNE kembali membohonginya dengan mengatakan bahwa Nomor telepon penerima yang diberikan tidak dapat dihubungi, dan fendi kembali menghubungi penerima dan memberi tahu, padahal Nomor hp penerima yang dicantumkan ada 3 buah.

 

Kecurigaan mulai timbul oleh fendi ketika dokumen tetap tidak kunjung sampai, dan akhirnya Fendi bertanya kembali kepada staf JNE dan staf JNE pun menjawab bahwa dokumen tersebut hilang dan tidak dapat ditemukan, dan Staf JNE menawarkan untuk ganti rugi sebesar 10 kali lipat dari ongkos kirim yaitu Rp.30.000, lalu Fendi pun menyampaikan dan meminta Pihak JNE agar datang ke kantor menemuinya untuk klarifikasi dan mencari solusi, akan tetapi bukannya memenuhinya malah Pihak JNE menantangnya untuk hadir ke kantor JNE, karena Dianggap bahwa Fendi yang punya kepentingan.

 

Tentu saja hal itu membuat Fendi geram Rabu siang (14/02) Effendy Suwandi meminta pertolongan Garuda Nasionalis untuk membantunya menyelesaikan permasalahan tersebut, fendi dan 2 orang rekan dari Garuda Nasionalis pun menghampiri kantor JNE tempat Fendi mengirim Dokumen, sesampainya disana, fendi pun tidak dihiraukan dan pimpinannya pun tidak menemuinya hingga akhirnya Kader Garuda Nasionalis pun geram dan melihat bahwa ada hal yang janggal dengan perusahaan jasa pengiriman tersebut, hingga Mendadak kantor JNE pun dipenuhi sekitar 50 Orang Anggota Satuan Petugas Garuda Nasionalis.

 

Hingga sekitar pukul 15.00, staf JNE pun mengatakan bahwa ada pimpinannya dari pusat akan hadir untuk menyelesaikan, akan tetapi hingga pukul 18.00 tidak kunjung datang, sehingga pada akhirnya salah satu anggota Satgas Garuda Nasionalis mengajak karyawan JNE untuk ke kantor Sekretariat DPP Garuda Nasionalis dan menyelesaikannya disana.

 

Pada Pukul 19.00, salah seorang Staf JNE memberikan Teleponya kepada Fendi dan mengatakan bahwa salah seorang Pimpinan JNE menelepon dan ingin berbicara dengan Fendi, akan tetapi pada saat ditelepon, Orang tersebut malah mengaku sebagai Anggota Densus 88 dan mengancam Fendi.

 

Secara kebetulan Anggota Satgas yang mendengarpun lantas memanas dan menantang yang katanya Anggota Densus 88 tersebut untuk hadir, hingga tidak lama kemudian Kapolsek dan Danramil babakan madang pun hadir dengan anggota yang cukup banyak dan senjata lengkap.

 

Kapolsek mengatakan bahwa dirinya mendapati informasi bahwa adanya laporan penculikan terhadap Staf JNE yang dilakukan oleh Satgas Garuda Nasionalis, akan tetapi hal itu tidak benar.

Setelah dijelaskan oleh salah seorang Anggota Satgas Garuda Nasionalis, Kapolsek dan Danramil pun marah karena ulah para karyawan JNE yang sangat memalukan, dan kapolsek pun meminta agar JNE segera menyelesaikan tanggung jawab atas kesalahannya.

Humas Garuda Nasionalis, Renzie Felix mengatakan bahwa Garuda Nasionalis tidak takut dengan siapapun dan siap Melawan sekalipun itu polisi bilamana membela Pihak JNE yang jelas-jelas bersalah.

 

" Kami tidak takut dan siap mati-matian melawan siapapun yang berani coba-coba membela mereka, termasuk Polisi atau TNI, ini tindakan djolim, konsumen mereka dianggap sepele dan dikecilkan, dibohongi dua kali, dokumen dihilangkan, dan seenak jidatnya menawarkan bayar 10 kali lipat ongkos kirim, pas di suruh datang malah nantangi orang suruh datang, kami menghimbau agar masyarakat berhati-hati menggunakan jasa JNE ketika ingin mengirim barang atau Dokumen, khawatir kejadian yang sama, karena dengar sudah sering mereka seperti ini " terang Felix.

 

Kapolsek babakan madang, Wawan pun menyampaikan bahwa ini bisa jadi pelajaran untuk pihak JNE.

" ini bisa jadi pelajaran kepada JNE, agar lain kali tidak anggap mengaggap remeh kasus seperti ini, dan lebih hati-hati dalam berucap, memberi keterangan juga tidak sembarangan membuat laporan palsu kepolisi, karena itu Fatal dan dapat dikatakan pembodohan " ujar Kapolsek (15/02/2018, Bogor).

Duta Keadilan    Hubungi penulis petisi