COPOT KAPOLDA Metro Jaya dan KAPOLRES JAKARTA PUSAT

Lagi-lagi Demokrasi kita mengalami Duka Cita. Aparat Kepolisian kembali melakukan Tindakan Represif dan Tebang Pilih dalam menangani Aksi Demonstrasi. Pada Rabu (23/5) kemarin, Aparat Kepolisian dengan sangat Represif membubarkan Aksi Damai KAMMI di jalan Medan Merdeka Barat. Hingga Ketua Umum KAMMI dipukuli (dianiaya) dan ditahan. Sementara dalam waktu yang bersamaan, Ahoker berunjukrasa di depan Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan tanpa tindakan apapun.

Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto adalah pihak yang paling bersikeras membubarkan Unjuk Rasa Damai KAMMI. Kapolres Suyud Ario Seto memerintahkan langsung pembubaran dengan kekerasan. Bahkan sang KAPOLRES ikut memukul masa aksi dengan tongkat komandonya. Padahal beberapa saat sebelumnya, koordinator Aksi sudah sepakat dengan pihak aparat di lapangan untuk segera menutup Aksi dengan orasi terakhir dan sholat Magrib berjama’ah. Ini adalah bukti nyata Aparat Kepolisian melakukan tindakan Represif dan Tebang Pilih dalam mengawal Unjuk Rasa. Aksi Ahoker dibiarkan hingga malam, sementara Aksi Mahasiswa dibubarkan dengan pukulan dan tendangan polisi, bahkan Kapolres sendiri ikut memukuli Mahasiswa.

Arogansi, Represifitas dan Tebang Pilih Aparat Kepolisian tidak boleh dibiarkan. Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto dan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan harus bertanggung jawab dan dicopot dari jabatannya agar kejadian serupa tidak terulang.

Mari dukung petisi untuk mendukung:

1. Copot Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto

2. Copot Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan.

 

 

aksi2.jpg


Pengurus Pusat KAMMI    Hubungi penulis petisi